PENGELOLAAN KELAS
Tujuan dan strategi manajemen
Manajemen kelas yang efektif punya dua tujuan: membantu murd
menghabiiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktvitas
yang tidak diorientasikan ada tujuan, dan mencegah murid mengalami problem
akademik dan emosional.
Mendesain Lingkungan Fisik Kelas
Berikut 4 prinsip dasar yang dapat anda pakai untuk menata kelas
(Evertson, Emmer, & Worsham, 2003):
·
Kurangi kepadatan ditempat lalu lalang
·
Pastikan bahwa pengajar dapat dengan mudah
melihat seluruh murid
·
Materi pengajaran dan perlengkapan murid hrus
mudah diakses
·
Murid dengan mudah melihat presentasi kelas
Gaya Penataan
1.
Gaya auditorium,
gaya susunan kelas dimana semua murid duduk menghadap guru.
2.
Gaya tatap muka,
gaya susunan kelas dimana murid saling menghadap.
3.
Gaya off-set, gaya susunan kelas dimana sejumlah
murid (biasanya tiga atau empat murid) duduk di bangku, tetapi tidak duduk
berhadapan satu sama lain.
4.
Gaya seminar, gaya susunan kelas di mana
sejumlah besar murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk lingkaran,
atau persegi, atau berbentuk U.
5.
Gaya klaster,
gaya susunan kelas dimana sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan
anak) bekerja dalam kelompok kecil.
Menciptakan Lingkungan yang Positif untuk Pembelajaran
Strategi
Umum
Strategi ini berasal
dari gaya parenting Diana Baumrind (1971, 1996). Beberapa strategi umum
yang dapat digunakan, seperti berikut:
1.
Menggunakan Gaya Otoritatif. Seperti orang tua yang
otoritatif, guru yang otoritatif akan punya murid yang cenderung mandiri, tidak
cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri
yang tinggi. Strategi manajemen kelas yang otoritatifakan mendorong murid untuk
menjadi pemikir yang independen dan pelaku yang independen tetapi strategi ini
masih menggunakan sedikit monitoring murid. Guru yang otoritatif melibatkan
murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap
perhatian kepada mereka. Guru yang otoritatif akan menjelaskan aturan dan
regulasi, menentukan standar dengan masukan dari murid.
2.
Menggunakan Gaya Otoritarian. Gaya manajemen kelas yang
otoritarian adalah
gaya yang restriktif dan punitif. Fokus utamanya
adalah menjaga ketertiban di kelas, bukan pada pengajaran dan pembelajaran.
Guru otoriter sangat mengekang dan mengontrol murid dan tidak banyak melakukan
percakapan dengan mereka. Murid di kelas yang otoritarian ini cenderung pasif,
tidak mau membuat inisiatif aktivitas, mengekspresikan kekhawatiran tentang
perbandingan sosial,
dan memiliki keterampilan komunikasi yang buruk.
3.
Menggunakan Gaya Permisisf. Gaya ini memberi otonomi yang
banyak pada murid tapi tidak memberi banyak dukungan untuk pengembangan keahlian pembelajaran atau
pengelolaan perilaku mereka. Tidak mengejutkan, murid di kelas permisif
cenderung punya keahlian akademik yang tidak memadai dan control diri yang
rendah.
Mengelola aktivitas kelas secara
efektif
·
Menunjukan seerapa jauh murid mengikuti
·
Mengatasi situasi timpang tidih secara efektif
·
Menjaga kelancaran dan kontinuitas pelajaran
·
Melibatkan murid dalam aktivitas yang menantang
Membangun Aturan dan Prosedur
Kelas
Berikut ini empat prinsip yang harus diinginkan saat anda akan menyusun
aturan dan prosedur di kelas anda (Weinstein, 1997) :
1.
Aturan atau prosedur harus masuk akal dan dibutuhkan
2.
Aturan dan prosedur harus jelas dan dipahami
3.
Aturan dan prosedur harus konsisten dengana
tujuan mengajaran dan embelajaraan
4.
Aturan dan prosedur harus konsisten dengan
aturan sekolah.
Sumber Referensi:
Santrock, J. W. (2004). Psikologi Pendidikan (2nd Edition ed.). (T. Wibowo, Trans.) Jakarta: PRENAMEDIA GROUP.
0 komentar:
Posting Komentar