PSIKOLOGI PENDIDIKAN PERANGKAT UNTUK MENGAJAR EFEKTIF
Selayang Pandang Psikologi Pendidikan
Psikologi
adalah studi ilmiah tentang prilaku dan proses mental. Psikologi pendidikan
adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami
pengajaran dan pembelajaraan dalam lingkungan penddidikan. Psikologi pendidikan
adalah bidang yang sangat luas sehingga dibutuhkan satu buah buku tersendiri
untuk menjelaskannya
Latar Belakang Historis
William
James. Setelah buku ajar psikologi, Princioles
of Psychology (1890), ia memberikan serangkaian kuliah bertakjub “Talks To Teachers”. James menyatakan
bahwa seringkali eksperimen dalam laboratorium tidak bisa menjelaskan cara
mengajar anak secara efektif. Salah satu rekomendasi James adaalah mulai
mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi diatas tingkat pengetahuan dan
memahami anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.
John
Dewey. Ia menjadi motor penggerak untuk mengaplikasikan psikologi ditingkat
praktis. Dewey membangun laboratorium psikologi pertama di AS, di universitas
Chicago 1894. John Dewey memberi
pandangan tentang anak sebagai pembelajar aktif (active learner). Ia juga
mengemukakan pendidikan seharusnya difokuskan kepada anak secara keseluruhan
dan memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
E. L.
Thorndike. Ia memberi banyak perhatian pada penilaian dan pengukuran dan
perbaikan dasar dasar belajar secara ilmaiah. Menurutnya salah satu tugas
pendidikan disekolah yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran
anak.
Perkembangan
Lebih Lanjut. Pandangan B. F. Skinner yang didasarkan pada ide Thorndike,
sangat mempengruhi psikologi pendidikan pada pertengahan abaad ke-20. Skinner berpendapaat
bhwa proses mental yang dikemukakan oleh psikolog seperti James dan Dewey adalah proses yaang
tidak dapat diamati dan karenanyaa tidak bisa menjadi subjek studi psikologi ilmiah
menurutnya adaalah ilmu tentang perilaku yang dapat diamati dan ilmu tentang
kondisi-kondisi yang mengendalikan perilaku. Skinner menciptakan sebuah alat
pengajar yang berfungsi sebagai tutor dan mendorong murid untuk mendapatkan
jawaban yang benar.
CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
Karena mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid
–murid itu berfariasi, maka tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif
untuk semua hal. Guru membutuhkan prespektif dan strategi dan harus bisa
mengaplikasikannya secara fleksibel.
Hal ini membutuhkan dua hal utama, seperti
berikut:
1. Pengetahuan dan keahlian profesional
Guru yang efektif memiliki strategi pengajaran yang baik dan
dikung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pengajaran, dan manejemen kelas.
Mereka tau bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif
dengan murid murid dari beragam latarbelakang kultural.
·
Penguasaan Materi Belajar. Pengetahuan subjek
materi bukan hanya mencakup fakta, istilah, dan konsep umum. Ini juga
membutuhkan pengetahuan tentang dasar dasar pengorganisasian materi, mengaitkan
berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumen.
·
Strategi pengajaran. prinsip konstruktivisme
adalah inti dali falsafat pendidikan William James dan Jhon Dewey.
Konstruktivisme menekankan agar individu secara aktif menyusun dan membangun (
to construct) pengetahuan dan pemahaman.
·
Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan
Istruksional. Guru harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana
untuk mencaai tujuan itu. Rencana juga harus menyusun kriteria tertentu agar
sukses.
·
Keahlian Manajemen kelas. Aspek penting lain
untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama
dan mengorientasikan kelas ke tugas tugas.
·
Keahlian Motivasional. Guru yang efektif tau
bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan
mintanya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif
dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.
·
Keahlian Komunikasi. Keahlian Komunikasi bukan
hanya penting untuk mengajar, tetapi juga untuk berinteraksi denngan orang tua
murid. Guru yang efektif menggunakan keahlian komunikasi yang baik saat mereka
mberbicara “dengan” murid, orang tua, administrator, dlll. Dan tidak terlalu
hanya mengkritik, serta memiliki gaya komunikasi yang asertif, bukan agresif,
manipulatif, atau pasif.
·
Bekerja Secara efektif dengan murid dari latar
Belakang Kultural yang berlainan.
·
Memiliki keahlian dalam bidang tenologi.
2. Komitmen dan Motivasi
Menjadi guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan
motivasi. Komitmen dan mtivasi dapat membantu guru yang efektif untuk melewati
masa masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar. Guru yang efektif juga
punya kepercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak membiarkan emosi
negatif melunturkan motivasi mereka. Setiap hari, guru yang efektif akan
membawa sikap positif dan semangat kedaalam kelas. Sifat sifat ini mudah
menular dan membantu membuat kelas menjadi nyaman bagi murid.
0 komentar:
Posting Komentar